RSS

Tumbang

Kalian pernah nggak berdiri kokoh di samping seseorang, berharap akan kuat selamanya, tapi pada akhirnya kalian tumbang juga?


Ini adalah sebuah cerita tentang aku, yang dengan rela hati berdiri berusaha kokoh di samping seseorang yang ku harap dia adalah takdirku.
Aku mengenalnya sekitar 5 tahun yang lalu. Kami kenal, lalu berteman baik, hingga akhirnya kami memutuskan untuk pacaran. Dari awal pacaran hingga akhirnya kami memutuskan untuk berjalan beriringan dalam kesendirian sebagai sahabat baik pun kami tidak ada masalah "intern" kami. 
Ya, kami sekarang memutuskan untuk bersahabat, entah nanti kenyataan akan membawa kami menjadi seperti apa. Mungkin bisa jadi setelah ini kami menjadi dua sosok orang yang tak saling kenal, bisa jadi.
Padahal, dulu aku pernah berjanji padanya, bahkan hingga akhir obrolan kami pun aku masih berani berjanji padanya jika aku akan selalu ada untuknya, sebagai apapun aku. Itu hanya sebuah bualan sepertinya. Entah aku sanggup atau tidak, bahkan aku saja tidak tahu. Hanya saja, aku meyakini satu hal. Dia ditakdirkan untukku. Ah, apa mungkin itu keyakinan yang aku buat karena perasaanku?
Tapi pada akhirnya, aku egois, aku memikirkan diri sendiri, enggan untuk berada di sampingnya, dan aku tumbang.
Kini, akulah orang yang ingkar dengan janji yang aku katakan padanya. Untuk luka lara yang harus kau derita sendiri, untuk semua sakit yang harus kau tanggung sendiri, untuk semua jatuh dan bangunmu, aku minta maaf, karena nyatanya aku harus ingkar dengan semua hal yang pernah aku ucapkan, mendampingimu salah satunya.


0 komentar:

Posting Komentar